WELCOME EMANUEL GERE BLOG

WELCOME MY BLOG

Senin, 25 Oktober 2010

Media Video Pembelajaran

1. A. Pengertian Editing

Editing berasal dari bahasa Latin editus yang artinya menyajikan kembali. Dalam bidang audio-visual, termasuk film, editing adalah usaha merapikan dan membuat sebuah tayangan film menjadi lebih berguna dan enak ditonton.

Pendapat para ahli mengenai pengertian editing:

* Leo Nardi, Ia berpendapat bahwa “editing film adalah merencanakan dan memilih serta menyusun kembali potongan-potongan gambar yang diambil oleh juru kamera untuk disiarkan kepada masyarakat” (Nardi, 1977: 47).
* Ayers, et.al. (1990: 174) mengemukakan bahwa “editing is the process by which your video footage is re arranged into an order as fluid, coherent, and concise as possible”. Editing adalah suatu proses dimana panjangnya video ditata ulang atau diatur sehingga menjadi berkesinambungan, bertalian secara logis dan seringkas mungkin.
* Jos van der Valk menyatakan bahwa “editing berarti mengatur gambar yang dipilih dalam urutan tertentu” (1993: 34).

Jadi, secara operasional editing adalah suatu proses mengatur dan menyusun rangkaian shot demi shot menjadi satu scene, scene demi scene menjadi satu sequence, yang pada akhirnya menjadi suatu rangkaian shot dari cerita yang utuh. Tujuan utama proses editing adalah memberikan suatu jalan cerita yang jelas kepada penonton.

1. B. Prinsip-Prinsip Editing

Persyaratan yang penting dalam editing adalah kesinambungan cerita dengan penyajian gambar dan suara sekaligus. Harus diperhatikan pula kesinambungan irama dan adegan, hubungan antara shot yang satu dengan shot berikutnya dengan berbagai macam jenis komposisinya. Editing mempunyai ikatan yang erat dengan hasil pengambilan gambar oleh juru kamera. Untuk itu berikut dipaparkan jenis perpindahan shot sehingga memudahkan editor melakukan tugas editing khususnya editing program media video pembelajaran.

1. Cut

Cut adalah perpindahan langsung dari satu shot ke shot berikutnya secara tajam. Cut berfungsi untuk mempertunjukkan kesinambungan action, detail obyek, peningkatan atau penurunan kejadian (progresi), perubahan tempat dan waktu, menciptakan irama kejadian.

Adapun macam-macam cutting yaitu:

1. a. cut.
2. jump cut.
3. cut away, intercut, reaction shot, shot action.
4. cut on direction.
5. cut on movement.
6. cut rhime.
7. Disolve Mixing

Dissolve adalah perpindahan shot secara berangsur-angsur. Dissolve biasanya digunakan untuk jembatan penghubung atau transisi dari shot action, pergantian tempat dan waktu, dan menunjukkan hubungan yang erat antara dua shot atau gambar.

1. Fade

Fading digunakan pada awal atau akhir adegan. Fade in, suatu shot yang muncul perlahan-lahan dari kegelapan (layar hitam). Fade out, suatu shot secara perlahan-lahan hilang dalam kegelapan (layar hitam). Fade from black, selalu menunjukkan permulaan adegan akan selesai.

1. Wipe

Wipe adalah suatu efek dimana satu shot disapu oleh shot lain, sehingga shot yang pertama nampak terdorong keluar layar.

1. Split Screen

Special effect dimana layar dibagi menjadi dua bagian atau lebih yang masing-masing bagian menampilkan gambar yang berbeda.

1. Superimpose

Special effect dimana dua gambar saling tindih ditampilkan pada saat yang bersamaan.

1. External Key

Special effect dengan 3 sumber video dimana salah satunya menampilkan gambar tertentu, berfungsi sebagai kunci dalam menampilkan 2 gambar secara bersamaan.

1. Chromakey

Special effect dimana sebuah obyek yang ditempatkan di depan latar belakang dengan warna tertentu dapat dipotong dan dimasukkan ke dalam latar belakang lain.

1. Switching atau Editing Spontan

Switching adalah pergantian shot dari satu sumber video yang satu ke yang lain dengan menggunakan switcher atau video mixer.

10. Vision Mixer

Vision mixer digunakan untuk menghasilkan perpindahan gambar dari sumber video satu ke video lainnya, menciptakan special effect, mempertunjukkan gambar dari sumber video. Vision mixer yang sederhana mempunyai 4 deretan tombol-tombol yaitu: deretan tombol program, deretan tombol preview, deretan tombol A, deretan tombol B.

Prinsip editing yang harus dipahami oleh editor, yakni:

1. Jangan menyambung gambar dengan cutting, dissolving, panning, atau tracking tanpa motivasi yang cukup jelas.
2. Jangan menyambung dua shot dari obyek yang sama dalam format yang sama besarnya (jenis shot sama).
3. Walaupun esensi dari televisi adalah penyajian gambar secara close up, jangan mengabaikan fungsi dari long shot.
4. Secepat mungkin sesudah berpindah ke adegan baru, berilah sebuah long shot dari adegan tersebut. Begitu juga apabila “tokoh baru” masuk atau “tokoh” yang agak lama tidak muncul, buatlah close up dari “tokoh” itu.
5. Jangan menyambung dua shot dari obyek yang sama dalam jarak yang ekstrim. Hal yang sama akan muncul apabila kita membuat cutting dengan perpindahan sudut pengambilan yang ekstrim, sehingga menyebabkan penonton kebingungan dengan arah pandangan yang berlawanan dari obyek yang sama.
6. Gerak dengan arah tertentu juga akan membentuk garis axis atau garis action. Garis axis adalah garis imajiner yang menghubungkan dua orang yang saling berhadapan.
7. Jangan memotong di tengah-tengah shot pada saat kamera bergerak (panning atau zooming). Dan jangan membuat cutting di antara dua kamera yang bergerak, terutama dalam kamera panning, atau di antara satu kamera yang bergerak dalam kamera statis.
8. Jangan dissolve (mix) di antara dua kamera yang bergerak, khususnya kamera panning, atau dari kamera statis ke kamera yang bergerak atau sebaliknya. Apabila memungkin lakukanlah Cut On Movement (cut bergerak): cutting pada saat obyek dalam gerakan (akting) duduk, bangkit, berbalik, memutar.
9. Hindari Fast Dissolve (mix). Berilah waktu perpindahan sekitar 2-3 detik sebagai standar Dissolve dari satu gambar ke gambar berikutnya.

10. Bila membuat Fade In “Caption Pembukaan” pada awal program, jangan biarkan gambar mendahului suara (musik), apabila mungkin tampilan bersama-sama, atau kalau tidak masukkan suara melalui gambar.

11. Gerakan rolling caption (tulisan) pada kecepatan yang bisa dibaca dengan enak. Jangan menampilkan caption yang mengatakan sesuatu, sementra komentar mengatakan sesuatu yang lain.

12. Jika membuat superimpose caption pada sebuah background gambar, hendaknya warna tulisan kontras dengan warna background, sehingga tulisan jelas dan bisa dibaca.

13. Dalam suatu interview, cut biasanya kita lakukan pada akhir pertanyaan atau jawaban. Buatlah cut, dissolve (mix) dan fade, sesuai dengan irama musik, atau komentar.

1. C. Komputer Video Editing

Komputer video editing merupakan sebuah komputer yang mempunyai spefisikasi dalam pengolah video maupun gambar menjadi sebuah tayangan yang layak dikonsumsi oleh khalayak.

Video dibagi berdasarkan format serta jenis kompresi yang digunakan. Perbedaan format mengakibatkan komputer membutuhkan program yang dapat memainkan video dengan format tertentu. Ada beberapa format video yang popular saat ini. Format-format tersebut adalah sebagai berikut.

1. AVI (Audio Visual Interlaced) merupakan format video tertua. Dukungan resolusi format ini adalah 160 x 120 pixels dengan kecepatan 15 fps.
2. MPEG (Motion Picture Expert Group). MPEG-1 menawarkan resolusi 352 x 228 pixels dengan menggunakan bandwidht yang sangat rendah yaitu 1-1.5 Mbps. MPEG-2 bandwidht sampai 100 Mbps, resolusi lebih tinggi, yaitu 720 x 576 (PAL) dan resolusi 640 x 480 (NTSC).
3. M-JPEG (Motion Joint Expert Group) adalah format lain yang biasanya digunakan untuk card editing. Format gambar JPEG dimodifikasi sebagai format kompresi video. Majalah CHIP (dalam Mohammad Khoiruddin Harahap, 2004) telah melakukan tes terhadap ketiga format file yaitu VCD, SVCD, DVD. Perbandingan antara ketiganya adalah sebagai berikut: VCD lebih rendah kualitasnya dengan SVCD karena SVCD sudah menggunakan teknologi berformat MPEG-2. SVCD Mempunyai kualitas lebih rendah dari DVD karena selain sudah menggunakan format MPEG-2, DVD mempunyai daya simpan yang lebih banyak daripada SVCD.

1. D. Software Pengolah Video

Banyak jenis software pengolah video yang beredar di pasaran, namun kita harus selektif dalam memilih dan menggunakannya sesuai dengan kebutuhan. Beberapa software yang berorientasi pada pengolah video seperti: Adobe Primere, Video Vegas, Pinaccle, Ulead Videostudio, Ulead VideoEditor, Movie MagicPro, Windows Movie Maker, yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Disamping itu, perlu juga diketahui editing suara (sound editing) dengan menggunakan program diantaranya: CoolEdit Pro, CakeWalk audio dan Pro Tools.

1. E. Mixing

Mixing adalah proses mensinkronkan file audio, image dan video dalam satu kesatuan yang utuh. Keseimbangan antara sound effect, suara asli, suara narasi dan musik harus dibuat sedemikian rupa, sehingga tidak saling mengganggu dan terdengar jelas.

Tim Divisi Penelitian dan Pengembangan MADCOM (2008: 140) berpendapat bahwa “Hal yang terpenting dalam mengolah video adalah pengaturan komposisi warna, pemasangan transisi yang sesuai dan penggunaan efek berdasarkan tema, pengaturan timing yang tepat”. Setelah proses mixing selesai kita melakukan proses render. Render merupakan istilah untuk mengekspor projek menjadi file jadi. File jadi hasil render berbeda-beda jenisnya. Render ada beberapa jenis yaitu render movie, render frame, render audio, render title, render to tape, render to DVD, dan Adobe Media Encoder. Kemudian yang terakhir adalah menyimpannya ke dalam media seperti VCD dan DVD.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar